Beranda > Kisah Teladan > SEORANG ANAK MEMBANGKANG PERINTAH AYAHNYA

SEORANG ANAK MEMBANGKANG PERINTAH AYAHNYA

Ketika Rasulullah S.A.W memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu mengherankan. Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak.”

“Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, kerana keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu. Engkau telah berkepentingan untuk tinggal di rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah engkau di sini, wahai ayahku.”
Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, “Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku.”
Saad menjawab, “Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat berperang. Sedangkan engkau meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana engkau rela melihat aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah.”

Maka Khaitsamah berkata, “Wahai anakku, apabila ada antara kita harus ada yang berangkat satu orang baik kau mahupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat.”
Saad menjawab, ” Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah syurga, maka aku akan mendahulukanmu.”
Khaitsamah tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.

Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah tidak mengizinkannya. Hanya saja Rasulullah akhirnya mengizinkannya setelah Khaitsamah berkata sambil menangis, ” Wahai Rasulullah, aku sekali terjun dalam perang Badar. Lantaran inginnya aku harus mengadakan undian dengan anakku. Tetapi itu dimenangkannya sehingga dia yang mendapat mati syahid. Kelmarin aku bermimpi di mana di dalamnya anakku itu berkata kepadaku, “Engkau harus menemani kami di syurga, dan aku telah menerima janji Allah. Wahai Rasulullah, demi Allah aku rindu untuk menemaninya di syurga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku.”

Setelah diizinkan Rasulullah, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan anaknya di syurga.

  1. 14 September 2011 pukul 12:15:09

    ikh tar durhaka lho…

  2. 5 Januari 2013 pukul 14:36:24

    Thanks for sharing such a pleasant thought, paragraph is good,
    thats why i have read it completely

  3. 12 Mei 2013 pukul 4:36:46

    I used to be suggested this web site by my cousin.
    I am not certain whether or not this put up is written via him as nobody else recognize such targeted approximately my difficulty.
    You’re wonderful! Thank you!

  4. 22 Mei 2013 pukul 10:06:29

    whoah this weblog is great i like reading your articles.
    Stay up the great work! You know, a lot of persons are looking round
    for this information, you can aid them greatly.

  5. 13 Juni 2013 pukul 14:03:20

    It’s in reality a nice and useful piece of information. I’m satisfied that you just shared this helpful information with us.
    Please stay us up to date like this. Thank you for sharing.

  6. 15 Juli 2013 pukul 5:19:10

    What’s up, I check your blogs regularly. Your humoristic style is awesome, keep up the good work!

  7. 4 Agustus 2013 pukul 17:32:07

    Wonderful beat ! I wish to apprentice whilst you amend your web site, how could i
    subscribe for a weblog site? The account helped me a acceptable deal.
    I have been a little bit acquainted of this your broadcast provided
    bright clear idea

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar